SUKA DAN DUKA IBU PERTIWI
PERUMPAMAAN IBU DAN ANAK
Seandainya ada seorang perempuan mempunyai beberapa anak,
Ada anak yang sudah besar
Ada anak yang masih kecil
Ada anak yang pandai
Ada anak yang bodoh
Ada anak yang kaya
Ada anak yan g miskin
Ada anak yang Kuat
Ada anak yang lemah, dan sebagainya perumpamaan
Seandainya :
Anak yang besar kasih sayang kepada yang kecil
Anak yang kuat memberikan pertolongan kepada saudaranya yang lemah.
Yang kaya melimpahkan sebagian kekayaan kepada saudaranya yang miskin
Saudaranya yang pandai membimbing kepada saudaranya yang masih bodoh.
Alangkah senangnya, alangkah gembiranya,alangkah berseri-seri hatinya,seorang ibu(perempuan) tadi,melihat anaknya yang harmonis,rukun,guyub,tolong menolong.
ANAK-ANAK DURHAKA
Sebaliknya dari keterangan diatas,seandainya :
Yang besar membiarkan yang kecil
Yang kuat memakan yang lemah
Yang kaya mencaplok yang miskin
Yang pandai membiarkan yang bodoh
Alangkah sang ibu tadi sakit hatinya,alangkah merananya,alangkah prihatinnya,alangkah sedihnya melihat anaknya yang sedemikian itu.
Sekarang ini ibu kita menderita (Ibu Pertiwi ),ibu kita sedang sakit,ibu kita sedang berduka,ibu kita sedang merana,sedih,padahal Rosul telah bersabda :
Artinya : “Bersabda Rosululloh SAW,Jagalah dirimu dari bumi,maka sesungguhnya bumi ini ibumu” (al Hadist)
Jangan dibuat sedih,jangan dibuat prihatin ibu kita ini.Ibu pertiwi saat ini sedang sakit,sedang sedih,paru-parunya dirusak anaknya,rambutnya digunduli oleh anak-anaknya yang nakal.
Ibu pertiwi Indonesia ini sedih melihat anaknya yang besar membiarkan anak-anaknya yang kecil,yang kuat menekan yang lemah,hutang menumpuk,ekonomi morat marit(kocar-kacir)anaknya gontok-gontokan,melihat hal ini tidak sedih bagaimana! Hanya saja tidak ada yang mendengar sakitnya.
Dulu ibu pertiwi cantik,hutan-hutannya masih cantik,sekarang digunduli rambutnya,Karena itu semua,sehingga sampai sekarang ini :
Kepintaran tidak sampai kepada kearifan
Kekuasaan tidak sampai kepada pengayoman
Perekonomian tida sampai kepada pemerataan(sembunyi pada beberapa orang saja)
Hukum tidak sampai kepada keadilan
Penataran menghabiskan biaya banyak,ratusan milyard,tidak sampai kepada keteladanan,hanya ditatar terus,sampai neter-neter,tapi contoh tidak ada,keteladanan tidak ada.
Anaknya yang sana bentrok,yang sana lagi jegal menjegal,fitnah menfitnah,curiga mencurigai,kritik mengkritik,hujat menghujat,saling mengkoreksi,isinya Cuma begitu saja ,pusing.
Inilah kesedihannya,merananya,sakitnya ibu pertiwi.
Belum lagi pendahulu-pendahulu kita yang sudah m,eninggal(dalam kubur),beliau-beliau meninggalkan hal-hal yang baik,merasa prihatin.Anaknya dibumi tinggal merawat saja tidak bisa,ini payah.
Alloh Ta’ala berfirman dalam Al Qur’an :
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman,mengapa kamu mengucapkan sesuatu yang kamu tidak melakukan(hanya mengucapkan),besar ancaman Alloh,jika kamu mengucapkan,tapi kamu tidak melakukan” (QS:Shof/S.61/2-3)